Oleh Raka Ibrahim
Joe Kingman adalah seorang pemain football yang terkenal di seluruh dunia. Bermain bagi klub Boston Rebels sebagai Quarterback, kehidupannya sungguh sempurna. Dia memiliki sebuah penthouse yang mewah dan sebuah mobil yang mewah. Namun, kehidupannya yang sempurna itu kemudian terganggu oleh kedatangan seorang anak perempuan berusia delapan tahun yang mengaku sebagai anaknya, Peyton.
Memang, dulu Joe pernah memiliki istri yang bernama Sara, tetapi mereka sudah lama sekali bercerai dan, setahu Joe, mereka tidak pernah memiliki anak. Ternyata, setelah dianalisis oleh Stella, agen Joe yang sangat giat mencari endorsement, Sara bercerai dari Joe dalam keadaan hamil. Peyton kemudian menjelaskan maksud kedatangannya ke rumah Joe. Dia menyatakan bahwa ibunya sedang pergi ke Afrika, membuat sumber penyulingan air bagi warga yang kehausan di Sudan. Peyton mengatakan bahwa ibunya meminta Joe untuk mengasuhnya selama sebulan. Sayang, Joe tidak bisa meminta kejelasan dari Sara karena terbatasnya komunikasi di Sudan. Akhirnya, setelah Peyton menunjukkan akte kelahirannya, Joe memutuskan untuk mengasuh Peyton.
Tentunya, sebagai anak kecil, banyak masalah yang ditimbulkan oleh rasa ingin tahu Peyton ketika pertama kali tinggal di rumah Joe. Apalagi, Joe sudah terbiasa hidup sendiri, sehingga awalnya, kesalahpahaman terjadi berkali-kali. Ulah-ulah yang dilakukan Peyton akhirnya membuat Joe kehilangan konsentrasi, padahak tim Joe sudah masuk play-off di liga sepakbola Amerika. Beruntung, Joe masih bisa bermain dengan baik dan membawa timnya ke final.
Sementara itu, hubungan Peyton dan Joe makin memburuk setelah ulah Peyton merusak acara nonton TV Joe dengan rekan-rekan sejawatnya. Untungya, ulah Peyton tidak begitu banyak setelah itu, sehingga Joe setuju untuk mengajak Peyton ke sekolah balet. Disitu, Joe bertemu dengan Michelle, guru balet Peyton yang akhirnya mengajak Joe belajar balet menyusul sikap Joe yang meremehkan tingkat kesulitan balet. Ternyata, balet memang tidak mudah untuk dilakukan, dan Joe akhirnya tidak meremehkan balet.
Tapi, ketika hubungan Joe dengan Peyton sedang bagus-bagusnya, rahasia besar Peyton terkuak. Ternyata, Peyton melarikan diri dari rumahnya dan dari walinya, Karen. Lebih lagi, ibu Peyton, Sara, ternyata sudah meninggal 6 bulan lalu karena kecelakaan mobil. Belum sempat dimarahi, Peyton jatuh sakit karena alerginya pada kacang kambuh. Melupakan semua emosinya, Joe melarikan Peyton ke rumah sakit. Namun, setelah itu Peyton pulang ke rumah walinya, tidak ke rumah Joe. Herannya, Joe malah merasa terpukul. Moralnya yang jatuh membuatnya bermain kacau ketika final melawan tim New York. Akhirnya, setelah ditabrak dengan keras oleh pemain New York, dia cidea dan digantikan oleh pemain lainnya. Namun, Peyton tidak tinggal diam. Tiba-tiba dia datang ke stadion untuk menyemangati Joe. Akhirnya, dengan semangat baru yang disuntikkan oleh anaknya, dia masuk kembali kedalam tim dan menjadi pahlawan pertandingan ketika timnya menang dramatis atas tim New York. Akhirnya, Joe belajar bahwa keluarga lebih penting dari apapun, bahkan kariernya sebagai pemain sepakbola. Di akhir cerita, hidup bahagia bersama dua orang yang telah mengubah hidupnya, yaitu anaknya Peyton dan Michelle, pelatih balet Peyton di Boston.
Kamis, 15 Mei 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
Good Raka,
Asyik baca resume film kamu daripada baca sinopsis di Indovision (nggak jelas blas). Sorry kalau nggak pakai Bahasa Ind Baku karena terlalu lama ngomong Suroboyoan.
Tjatur
(Temen Mama Kuliah)
Posting Komentar